Sebagai pemilik kendaraan bermotor, kamu sebaiknya mengenal fungsi-fungsi bagian kendaraan kesayanganmu dengan baik. Tidak harus mengetahui secara detail dan komprehensif, tapi cukup mengenal nama atau istilah, letak, fungsi dan cara perawatannya. Syukur-syukur mengetahui apa subtistusi dan komplementernya jika bagian tersebut terpaksa diganti.
Ada banyak bagian kendaraan yang sebaiknya kamu ketahui, salah satu yang terpenting adalah piston dan fungsi piston. Piston atau torak adalah sumbat geser yang terpasang dalam silinder mesin pembakaran dalam silinder hidraulik, pneumatik, dan silinder pompa.
Keberadaan piston pada mesin mobil tentu dengan tujuan untuk mengubah volume dari isi silinder, membuka – menutup jalur aliran, dan kombinasi dari mengubah volume dan membuka –menutup jalur aliran.
Karna, sederhananya, fungsi piston adalah seperti yang telah tersebut sebelumnya, maka piston harus terbuat dari bahan yang dapat memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Ringan
Tujuan dari syarat ini adalah agar mesin mudah mencapai outaran tinggi. Jika desain dan bahan pembuat piston terlalu berat, maka mesin kendaraan apapun akan sulit mencapai putaran tinggi. Jika mesin kendaraan sulit mencapai putaran tinggi dalam waktu singat, maka akselerasi kendaraan akan lambat dicapai walaupun gas sudah digeber maksimal.
2. Memiliki daya tahan terhadap pemuaian.
Syarat ini adalah hal mutlak karna lokasi piston di dekat ruang bakar yang memiliki suhu tinggi, tentu akan berdampak pada pemuaian bahan pembentuk piston. Jika toleransi pemuaian ini tidak memenuhi standar, maka piston akan memuai dan membuat piston terkunci ke dinding silinder blok. Jika hal tersebut terjadi, maka piston akan berhenti bergerak naik turun dalam silinder dan otomatis mesin kendaraan pun tidak berfungsi.
Fungsi piston yang lain adalah untuk memindahkan tenaga dari hasil pembakaran ke poros engkol. Untuk memaksimalkan fungsi tersebut, piston dibekali komponen pelengkap sebagai berikut :
1. Batang penghubung (connecting rod)
Fungsi piston yang diemban oleh komponen ini adalah penghubung piston atau torak dengan poros engkol.
2. Pena torak (piston pin ) fungsi piston yang terletak di komponen ini adalah sebagai pengikat piston dengan batang penghubung melalui lubang bushing.
3. Cincin Piston ( Ring piston ) adalah bagian piston yang mengemban fungsi piston untuk merapatkan celah piston dan silinder sehingga gas tidak bocor. Fungsi lain dari cincin piston ini adalah mengatur pelumasan piston dan dinding silinder.
4. Crank shaft atau poros engkol adalah bagian piston yang mengemban fungsi piston sebagai pengubah gerak bolak-balik menjadi gerak putar yang selanjutnya memutar roda. Poros engkol ini dilengkapi bantalan-bantalan yang berfungsi menghindari gesekan-gesekan yang terjadi antara poros engkol dengan bagian-bagian yang berputar lainnya.
Bagian poros engkol yang bertumpu pada torak, disisipi bantalan atau landasan luncur. Landasan luncur itu disebut metal jalan, sedangkan poros engkol yang menopang blok mesin dengan sisipan bantalan luncur itu disebut metal duduk.
5. Roda Penerus adalah bagian piston yang mengemban tugas untuk menerima sebagian tenaga yang diperoleh dari perpindahan step dan memberikan daya atau tenaga ke step berikutnya.
Bentuk Piston
Karna fungsi piston adalah bergerak naik turun terus menerus dia dalam silinder untuk menghisap, mengkompresi, pembakaran, dan pembuangan maka desain piston pun tidak sembarangan. Bentuk kepala piston rata- rata adalah flat, cembung, ada juga yang cekung.
Untuk mendukung fungsi piston, maka piston pun dilengkapi dengan jalur untuk menempatkan ring piston atau pegas piston dan lubang bushing atau lubang untuk pemasangan pena piston.
Bahan Piston
Untuk memaksimalkan fungsi piston yang akan menerima suhu tinggi di dalam ruang pembakaran, maka piston rata-rata terbuat dari paduan alumunium, besi tulang, dan keramik.
Bahan dari alumunium menjadikan piston lebih ringan sehingga gerakan piston lebih cepat dan menghasilkan akselerasi perpindahan gear yang lebih cepat pula.
Fungsi Celah Piston
Jika kamu mengamati piston dengan teliti, kamu akan melihat ada celah antara piston dengan dinding silinder. Celah ini berfungsi untuk memperbaiki fungsi mesin dan mendapatkan kemampuan mesin yang lebih baik. Ukuran celah ini telah standar. Jika celah terlalu lebar, tekanan kompresi dan tekanan gas pembakarannya menjadi rendah, maka kemampuan mesin pun menurun. Jika celah terlalu sempit, maka ketika piston memuai, piston akan menekan dinding silinder dan akan menyebabkan kondisi “ngancing” atau mengunci yang menyebabkan piston tidak bergerak dan mesin pun mati.
Kerusakan pada Piston dan Dampaknya pada Fungsi Piston
1. Ring Piston Rusak atau Patah
Ring pIston yang telah lemah atau malah patah dapat menyebabkan kompresi di ruang bakar menjadi tidak maksimal. Jika ada celah pada patahan karna lemahnya ring piston, akan menyebabkan oli mesin masuk ke ruang bakar dan terbakar bersama dengan bahan bakar dan udara.
JIka hal itu terjadi, maka selain performa mesin yang menurun juga mengakibatkan kendaraan menjadi boros bahan bakar.
Hal yang menyebabkan ini terjadi salah satunya jika kamu terlalu sering memacu kendaraan kamu pada rpm tinggi. Selain itu, jika kamu sering alay dengan kebut-kebutan di jalan, maka performa piston pun akan cepat aus. Solusinya adalah turun mesin atau over houl.
2. Cylinder dan Piston baret
Jika terjadi permasalahan pada cylinder atau baretnya cylinder, maka selain oli ikut masuk ke ruang pembakaran dan ikut terbakar, ada kemungkinan kerak atau kotoran partikel lain masuk pada celah piston. Hal ini dapat menyebabkan kejadian yang sama dengan ring piston rusak atau patah.
Intinya, jika piston sudah aus atau rusak, maka akan masuk perbaikan berat yang tidak hanya memerlukan peralatan khusus (yang biasanya hanya dimiliki bengkel-bengkel resmi) tetapi juga waktu perbaikan yang tidak sebentar. Belum lagi kalau di bengkel itu antre.
Jika pemakaian kendaraan sesuai peruntukannya, maka umur piston pun bisa diperpanjang dan hal itu dapat menghemat pembiayaan yang dikeluarkan untuk perawatan mesin kendaraan. Meskipun pada akhirnya perawatan kendaraan seperti turun mesin tetap akan dilakukan suatu saat nanti, paling tidak kamu sudah mempersiapkan dana dan hal lainnya.
Ringkasan Fungsi Piston pada Kendaraan
Setelah penjelasan panjang lebar mengenai fungsi piston, sederhananya, piston berfungsi sebagai :
1. pembuat dan penerima tekanan gas yang sangat tinggi saat mesin bekerja
2. menghisap udara bersih dan membuang asap sisa hasil pembakaran
3. mengubah volume isi silinder mesin selama bekerja
4. memutar crankshaft
5. sebagai tempat dudukan ring piston
Nah, dari ringkasan fungsi piston tersebut, seyogyanya kendaraan digunakan sebagaimana peruntukannya. Contoh, jika mobil city car, jangan digunakan untuk adventure. Kasihan pistonnya. Jika peruntukkan adalah untuk balapan, ya jangan balapan liar di jalan umum. Carilah track aman dan balapanlah sepuasnya.
Jangan lupa untuk merawat eksterior mobil kamu juga. Minimal, belikan cover mobil untuk menutup kendaraan kamu. Semoga artikel ini bermafaat, jangan lupa share ke temen-temen kamu, ya…
Leave a Reply