Jauhi 3 Hal Ini Jika Tidak Ingin Turun Mesin

Mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan istilah turun mesin atau yang juga dikenal dengan nama overhaul ini. Turun mesin merupakan perawatan serta pemeriksaan menyeluruh yang dilakukan terhadap mesin mobil. Biasanya akan dilakukan pembongkaran mesin sehingga komponen yang rusak yang ada di dalamnya bisa diketahui dan kemudian diganti.

Semua pemilik mobil pastinya tidak menginginkan hal semacam ini terjadi pada mobil mereka. Selain karena perbaikannya yang memakan waktu, biaya yang harus dikeluarkan juga tergolong mahal. Terlebih lagi jika komponen yang rusak serta butuh diganti cukup banyak. Hal ini tentunya akan memusingkan karena harus membuat pos anggaran baru untuk perbaikan.

Memang seringkali karena usia kendaraan, turun mesin menjadi salah satu keadaan yang tidak bisa dihindari. Namun, Anda dapat memperpanjang usia kendaraan, agar tidak cepat turun mesin, dengan memperhatikan kondisi kendaraan Anda, terutama perlakuan ketika menggunakan mobil tersebut. Perlakuan serta perawatan yang benar akan membuat mesin Anda awet.

Kondisi Yang Harus Dihindari Agar Mesin Awet

Memaksa Mesin Bekerja Walau Kepanasan

Ada kalanya mesin mobil Anda tiba-tiba mati ketika sedang Anda kemudikan. Biasanya, para pengemudi akan langsung menyalakan mesin kembali, padahal perlakuan ini tidak disarankan. Jika mesin mobil mendadak mati, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah melihat pada panel temperatur mesin dan perhatikan jarumnya.

Ketika jarum menunjuk huruf H atau hot, hal ini berarti mesin mobil Anda sedang kepanasan. Pada saat demikian, jangan dulu hidupkan mesin Anda, tetapi lakukan pemeriksaan pada mesin pendingin mobil. Jika mesin pendingin Anda baik-baik saja, maka tentu ada masalah lain yang ada pada mesin.

Jangan lakukan penyalaan mesin mobil pada saat semacam ini. Keadaan overheating bisa membahayakan mesin dalam jangka waktu lama. Selain itu, keadaan mesin yang telalu panas tetapi dipaksa untuk dihidupkan akan membuat mesin kembali mati mendadak. Langkah terbaik adalah menghubungi teknisi untuk memperbaiki atau menderek mobil hingga ke bengkel terdekat.

Atau jika mesin mati saat Anda masih ada di rumah serta belum ada waktu untuk ke  bengkel, lebih baik Anda menggunakan sarana transportasi lain untuk bepergian. Jangan lupa tutup kap mesin Anda dan sarungi dengan mantel mobil agar tidak ada kotoran yang masuk yang akan menambah masalah.

Berkendara Dengan Mobil Yang Habis Oli

Oli merupakan komponen penting untuk mesin mobil Anda. Sebagai pelumas, oli dapat mengurangi gesekan yang terjadi antara logam yang ada di dalam mesin. Namun, ada kalanya karena tidak rutin melakukan pengecekan, oli mesin Anda sudah mencapai batasnya. Akibatnya mesin kekurangan pelumas. Hal ini tentu bisa Anda ketahui dengan melihat indikator oli yang ada di dashboard mobil.

Segera lakukan penambahan oli jika memang persediaan oli di mesin sudah menipis. Periksa kapasitas oli terlebih dahulu dengan alat berupa tongkat oli yang pastinya sudah tersedia di dalam mobil. Jangan lupa juga untuk melakukan pemeriksaan tentang perihal adanya kebocoran oli. Jika oli habis karena ada kebocoran, maka segera bawa mobil Anda ke bengkel untuk perbaikan.

Jangan memaksa untuk mengendarai mobil padahal persediaan oli sudah menipis. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan mesin. Mesin akan menjadi sangat berisik karena adanya gesekan antar komponen mesin. Selain kapasitas oli, pastikan juga waktu pergantian oli. Sebab, oli yang kotor juga akan berdampak buruk bagi mesin mobil Anda.

Mesin Kemasukan Air (water hammer)

Walaupun keadaan ini cukup jarang terjadi, namun kemungkinan selalu ada. Biasanya air yang memasuki mesin ini terjadi ketika mobil menerjang air dengan ketinggian yang menyamai atau lebih dari saluran isap. Hal ini menyebabkan air masuk melalui saluran udara yang memang memiliki daya isap kuat.

Ada banyak hal yang bisa terjadi karena mesin yang kemasukan air ini, seperti piston yang pecah karena air sanggup menekan piston. Hal lain yang bisa terjadi adalah patahnya connecting rod, membengkoknya katup dan yang lebih parah adalah matinya mesin secara total.

Maka dari itu, jangan memaksa untuk melewati banjir maupun genangan air yang melebihi roda mobil Anda. Ambil jalan memutar, walaupun mungkin akan memakan waktu yang lebih lama. Hal ini demi kebaikan mobil Anda sendiri.

Keadaan seperti yang disampaikan di atas memang seringkali disepelekan oleh pemilik mobil. Sekali dua kali mungkin tidak akan menimbulkan masalah, tetapi jika terjadi terus menerus dalam waktu lama, maka tentunya akan berimbas pada kondisi mesin yang cepat rusak. Untuk itulah Anda harus selalu memperhatikan kondisi mobil agar tidak terjadi turun mesin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

13 − eight =